Selamat Datang
tamankayzen. Diberdayakan oleh Blogger.

0 Istiqomah, Perjuangan yang Dasyat

Menjalani arena pertempuran di dalam kehidupan ini merupakan sebuah pertarungan yang dasyat. Berjuang menapaki hari-hari yang selalu menemukan tantangan terberat harus selalu ditempuh dan dilewati. Dengan kekuatan iman yang mendalam, berusaha terus menerus dan keyakinan penuh dalam hati rintangan hidup sebesar apapun akan mudah dilalui dengan ijin-Nya.

Sesungguhnya orang-orang yang berkata , “Tuhan Kami adalah Allah”, kemudian mereka tetap istiqomah maka tidak ada rasa khawatir pada mereka dan mereka tidak (pula ) bersedih hati. (al ahqaf:13)

Dalam Buku Tarbiyah Datziyah -Ir. Syamsul Hilal- mengatakan bahwa Istiqomah dalam konteks aqidah adalah keyakinan seorang mukmin kepada Allah, sebagai satu-satunya Ilah dan Rabb yang layak disembah dan dimintai pertolongan. Keyakinan tersebut tidak dipengaruhi oleh situasi dan kondisi, ruang dan waktu, serta emosi dan rasa.

Istiqomah dalam konteks lisan adalah menjaga lidah dari perkataan yang mengandung dosa dan dari ucapan sia-sia.

“Tidak akan lurus keimanan seorang hamba, kecuali setelah hatinya lurus dan tidak akan lurus hati seseorang hamba, kecuali setelah lisannya lurus”. (HR Imam Ahmad dari Anas Ra.).

Istiqomah dalam konteks amal adalah komitmen dan konsisten dalam menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Pesan Rasulullah Saw. Kepada Abu Amr adalah juga pesan beliau kepada umat Islam diseluruh dunia.

Iman dan Istiqomah melekat kuat dalam kehidupan Rasulullah Saw,

Iman dan Istiqomah terlihat jelas diwajah para sahabat Rasulullah Saw,

Iman dan Istiqomah terlihat dimata keluarga Yasir ketika cambuk dan tombak merobek kulit mereka,

Iman dan Istiqomah terlihat pada peluh yang membasahi tubuh bilal, ketika ia dipanggang diatas bara padang pasir.

Menurut DR. Yusuf Al-Qardhawi, bahwa iman menurut Al Quran dan Assunnah adalah cahaya yang mampu menyinari segenap sisi jiwa, menerangi akal pikiran, menghidupkan instring , menggerakan perasaan dan mendorong kemauan. Sehingga dengan demikian, iman bisa menjadi kekuatan petunjuk, kekutaan penggerak, kekuatan pengontrol dan kekuatan penyejuk. Disini beliau menjelaskan iman harus menumbuhkan sikap istiqomah.

Ada beberapa Tips untuk membangun iman dan Istiqomah yang kuat. Tips ini pernah diberikan Rasululah Saw kepada Abu Dzar. Beliau –Rasulullah Saw bertanya ,

”Wahai Abu Dzar, seandainya kamu akan melakukan perjalanan jauh, apakah kamu melakukan persiapan?”Abu Dzar Menjawab ,” Tentu, ya Rasulullah.” Nabi Saw. Bertanya lagi , “bagaimana dengan perjalanan menuju akhirat? Maukah aku jelaskan kepadamu tentang perbekalan yang berguna untuk menghadapi hari tersebut?” Abu Dzar menjawab,”tentu mau ya Rasulullah.” Lalu Rasulullah Saw. Bersabda, “berpuasalah di hari yang panas demi menghadapi hari kebangkitan, Sholatlah du rakaat di tengah malam gulita demi menghadapi gelapnya kubur. Laksanakanlah ibadah haji demi menghadapi cobaan-cobaan besar. Bersedekahlah kepada orang miskin.”

Tips yang diberikan oleh Rasulullah Saw amat lengkap, mulai dari latihan menjaga keikhlasan, mengendalikan lidah sampai mengorbankan harta dan jiwa di jalan Allah Swt. Ketiga bentuk latihan tersebut yaitu amalan hati, amalan lisan dan amalan anggota badan harus dilakukan secara seimbang.

Tapi dihadapan kita syetan selalu menari-nari dan membujuk kita untuk mengacaukan keseimbangan ketiga bentuk latihan tadi , ada sedikit celah kemaksiatan kita langsung terjerumus bahkan sampai tercebur, Na’udzubillah min dzalik.

Kita yang berjuang dijalan ketakwaan bukan jalan kemaksiatan, karena ketika kita berjuang menuju ketaqwaan ada surga yang menanti kita.

Tatkala kita bisa berjuang selalu ada rintangannya, rintangan untuk menjadi Istiqomah diantaranya :

1. Isti’jal (tergesa-gesa)

“Manusia diciptakan bersifat tergesa-gesa…” (Q.S Al-Anbiya:37)

Kita selalu ingin cepat sampai puncak tapi tidak bersabar menikmati prosesnya.

2. Ibadah kepada Allah tidak Mantap

Allah berfirman dalam Al Quran Surat Al-Hajj : 11, “ Dan Diantara manusia ada yang menyembah Allah hanya ditepi (Tidak dengan penuh keyakinan) , maka jika memperoleh kebajikan, dia merasa puas, dan jika ditimpa suatu cobaan, dia berbalik kebelakang (kembali kafir lagi) . Dia rugi di dunia dan diakhirat. Itulah kerugian yang nyata.”

3. Ujian kenikmatan dunia seperti jabatan, Kekayaan…

Berjuanglah terus untuk menapaki ridhoNya setelah kita tahu rintangan yang akan menghalangi kita untuk istiqomah sehingga rintangan tadi jadi rambu agar kita tidak terjebak ke jalan kemaksiatan ikutilah tips dari Rasulullah Saw agar kita senantiasa merasakan jamuan Allah.

Keep Istiqomah!

Read more

Delete this element to display blogger navbar

Pengikut

Lomba
 
© Sekedar Berbagi... | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger